Hai sayang. Tidak terasa ya, kita sudah menjalani kehidupan pernikahan ini enam tahun. Waktu yang masih terbilang singkat bila dilihat dari sudut pandang mereka yang telah bersama hingga usia senja. Tapi waktu yang sudah cukup lama bila dinilai oleh mereka yang baru bersama.
Ingatkah kamu pertama kali kita berkenalan? Pertama kali memutuskan untuk menuju hubungan lebih serius? Iya tidak apa kalau kamu lupa sayang. Aku tidak marah, cuma sedikit merajuk saja haha.
Tapi, kapan sih kamu serius? Oh ya, ketika menemaniku persalinan Adik beberapa bulan lalu ya karena aku yang mulai kelelahan tapi Adik tidak kunjung keluar dan aku sudah terinfus, tensiku pun mulai naik dari biasanya. Lalu apa lagi ya sayang? Mungkin, ketika kita mengalami perseteruan dan aku yang memilih diam karena merasa lelah menghadapi karaktermu. Lalu apa lagi? Aku lupa sayang, mungkin kamu bisa mencoba mengingatnya sebagai tugas dariku, anggap saja pekerjaan rumah aka PR dariku.
Selebihnya? Kamu penuh dengan gurauan. Kadang aku gemas, kadang aku sebal. Tapi aku cinta, gimana?
Sayang, bukan hal mudah ya bagi kita, sampai di titik saat ini. Tawa, canda, bahagia, sedih, susah, hampa, lelah, pernah kita rasakan bersama ya.
Mulai dari menikah hanya sekedar "Iya menikah, hidup bersama, saling memenuhi kebutuhan dan hak, memiliki anak" sampai di titik akhirnya "Kita menikah, kita bersatu, kita bersama, untuk sepanjang waktu, di segala rasa, di segala kondisi, menikmati segala rasa yang mendekap raga dan hati".
Tidak mudah ya sayang? Bahkan sampai hari ini, masih panjang perjalanan yang akan kita lalui ya. Bagaimana? Kamu masih sanggup kan sayang?
Jika dulu kita minim sekali komunikasi, kini, segala hal akan kita komunikasikan dan diskusikan ya sayang. Jika dulu banyak yang harus kita simpan sendiri, terendap di dalam hati, kini, segala kita curahkan. Bahkan hal sepele yang masing-masing tidak disuka dari satu sama lain juga hal-hal memalukan ya. Sampai akhirnya kita bisa merasakan di titik, "Menikah itu seru dan macam-macam rasa ya".
Sayang, apa lagi ya? Aku takut kamu bosan membaca tulisanku yang terlalu panjang, bagaimana lagi, kan istri kamu ini memang suka menulis. Suka sekali chat kamu panjang kali lebar meski sering juga kamu balas singkat. Jika dulu kamu masa bodoh membalas singkat, kini, ada kalimat, "Aa bingung mau balas apa, jadi maaf ya kalau Aa balasnya singkat". Ya bagaimana lagi, kosa kata wanita memang lebih banyak, aku juga suka menulis jadi senang meluapkan melalui kata-kata.
Aku tidak banyak meminta atau berharap padamu kok. Aku hanya akan selalu berharap, berdoa, bermunajat, meminta sebanyak apapun pada Allah. Ingin tahu apa harapanku padamu? Harapanku adalah, harapan kita bisa selalu sama.
Baiklah baiklah, tadi aku sudah bilang takut kamu bosan membacanya, jadi ya sudah, aku selesaikan saja ya tulisanku ini. Selamat enam tahun pernikahan ya Kanda sayang. Semoga, kita bisa selalu diberkahi Allah, diberi banyak kekuatan dalam menghadapi menikmati segala rasa yang diberi Allah, senantiasa menjaga hati, dan masih banyak lagi doa yang semoga satu per satu bisa dikabulkan oleh Allah. Terutama, kita bisa jadi orang tua yang baik bagi anak-anak, orang tua yang penuh cinta dan kasih sayang, orang tua yang bisa memberi banyak kenangan indah di relung hati dan pikiran anak-anak, dan mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya.
Penuh cinta, dari wanita yang pernah menolakmu, mengabaikanmu, lalu jadi wanita yang selalu mencarimu bahkan ke kamar mandi pun kamu sampai pamit karena aku akan mencari meski sudah tertidur pun aku akan bangun mencarimu. Wanita yang selalu bawel padamu setiap hari, wanita yang suka sekali dengan kepala ayam atau kepala ikan.
Jangan lupa belikan aku kepala ayam goreng ya sayang, dua biji juga cukup kok. Oke, muach.
Bandung, 1 Juli 2023
Komentar
Posting Komentar