Manajemen finansial dalam rumah tangga? Apa yang terlintas di benak Mom mendengar kalimat tersebut?
Atur uang dalam kebutuhan rumah tangga? Betul sekali! Apalagi memasuki akhir tahun, sering kita jumpai diskon atau terima bonus tahunan.
Eits hati-hati ya Mom. Kalau sampai salah atur, kalap, bisa boros, bukan nambah tabungan malah bisa menambah pipa pengeluaran.
Sebelum kita menggunakan uang seperti menggunakan uang bonus untuk belanja keinginan, sebaiknya kita belajar manajemen finansial dalam rumah tangga dulu ya Mom. Kita susun prioritas apa saja yang menjadi kebutuhan utama sampai kebutuhan pelengkap.
Lebih jelasnya kita simak langsung yuk Mom!
Pengertian Manajemen Finansial dalam Rumah Tangga
Manajemen menurut KBBI adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan finansial menurut KBBI adalah mengenai (urusan) keuangan. Jadi dapat disimpulkan, manajemen finansial adalah penggunaan keuangan secara efektif supaya dapat memenuhi sasaran kebutuhan.
Sedangkan manajemen finansial dalam rumah tangga adalah penggunaan serta perencanaan keuangan secara efektif supaya dapat memenuhi kebutuhan dalam kehidupan rumah tangga.
Kebutuhan Finansial Rumah Tangga
Membahas finansial dalam rumah tangga, ada banyak pokok yang diperlukan ya Mom. Kebutuhan utama yang selalu dikeluarkan setiap bulan yaitu pendidikan, perdapuran, listrik, air, ditambah memberi orang tua juga mertua.
Banyaknya pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulannya, sering membuat kita para istri merasa pusing. Karena mayoritas para suami menyerahkan dan melaksanakan tugas cari nafkah saja.
Cukup atau tidaknya itu kita yang mengatur. Di saat pemasukan tetap tapi kebutuhan semakin bertambah, biaya hidup semakin naik, rasanya membuat kita pusing dan migrain mendadak ya Mom.
Apakah dengan melakukan manajemen finansial dalam rumah tangga sudah pasti keuangan kita tercukupi atau rapi? Belum tentu ya Mom.
Tercukupi atau tidaknya kembali pada kebutuhan masing-masing rumah tangga sebanyak apa. Juga pada gaya hidup.
Tapi setidaknya, melalui manajemen finansial dalam rumah tangga, kita bisa belajar, mencermati apa saja kebutuhan kita setiap bulannya. Kita bisa melihat mana yang dapat dihemat atau dipangkas biayanya. Juga melihat apakah perlu uang tambahan, dan uang tambahan tersebut diperlukan untuk apa.
Langkah Melakukan Manajemen Finansial Dalam Rumah Tangga
Banyaknya kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan adalah hal lumrah dalam setiap rumah tangga. Mengurutkan kebutuhan sesuai prioritasnya menjadi salah satu hal yang harus kita lakukan saat menyusun rencana keuangan.
Pisahkan Anggaran
Hal utama saat kita akan melakukan manajemen finansial adalah menyusun kebutuhan. Pisahkan dari kebutuhan primer yang selalu dibutuhkan setiap bulan sampai kebutuhan yang dibeli setiap beberapa bulan sekali.
Pembayaran listrik, air, gas, sewa rumah bila masih menyewa, pembelian sembako, pembayaran pendidikan anak-anak, kebutuhan transportasi yang digunakan setiap harinya, menjadi prioritas utama. Semua kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan utama dan bernilai flat atau stabil setiap bulannya. Hanya berubah di listrik dan air yang bisa naik turun biayanya tergantung pemakaian yang tentunya kita usahakan sehemat mungkin ya Mom.
Bila keuangan yang didapat selama satu bulan penuh secara langsung, maka pisahkan segera setelah menghitung anggarannya. Pisahkan ke dalam amplop atau dompet yang memiliki kantung-kantung terpisah. Bila dapat ditransfer, segera lakukan. Hal ini menghindarkan kita dari hawa nafsu untuk menggunakannya.
Sedangkan bila keuangan yang didapat dalam waktu mingguan atau harian, maka bagi uang tersebut dalam per hari. Berapa yang harus dipisahkan tiap harinya. Total pengeluaran dibagi jumlah hari dalam satu bulan. Setelah itu simpan dengan baik dan diberi tanda, uang tersebut akan digunakan untuk apa.
Bayar Hutang
Hal yang paling tidak kita inginkan ini salah satunya. Tapi terkadang keadaan memaksa seseorang memiliki hutang.
Salah satu pengeluaran ini harus menjadi prioritas kedua setelah pengeluaran kebutuhan pokok. Lebih cepat lunas lebih baik bukan Mom? Nantinya uang yang untuk membayar hutang, bila sudah lunas, dapat kita alihkan sebagai uang tabungan.
Tabungan
Meski belum mampu banyak, tapi setidaknya berusaha menabung sedikit demi sedikit. Terutama bila kita memiliki anak. Kita harus memikirkan masa depan anak, salah satunya pendidikannya.
Bagi rumah tangga yang menerima gaji bulanan, selesai menyusun anggaran untuk kebutuhan-kebutuhan utama, simpan uang tabungan juga. Bagi yang keuangannya sistem harian atau mingguan juga bisa melakukan hal yang sama. Perbedaannya hanya terletak di sistem keuangannya saja yaitu di satu waktu atau butuh proses dalam satu bulan.
Selain itu, kita juga bisa menyisihkan dari uang belanja ya Mom. Meski hanya sisa dua ribu saja, kita tabung ya Mom. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.
Dana Darurat
Menyimpan uang untuk salah satu pos ini sangat penting juga ya Mom. Dana darurat ini kita butuhkan bila anak atau anggota keluarga sakit. Atau ada keperluan pergi ke acara pernikahan semacamnya dan kita harus memberi hadiah atau amplop.
Melalui dana darurat ini, kita tidak perlu mengorek uang pokok. Nantinya bila masih sisa di akhir bulan, bisa kita arahkan ke tabungan.
Bagaimana jika kita ingin liburan atau jalan-jalan, berwisata kuliner, piknik dan lain sebagainya sedangkan keuangan sudah mentok? Pilihannya ada dua, yaitu tahan menunda keinginan tersebut atau mencari uang tambahan tersendiri untuk bersenang-senang.
Ketika kita mendapatkan uang lebih, hal yang pertama kita lakukan adalah perbanyak sedekah. Karena sebagian rezeki tersebut bukan milik kita. Sedangkan bila kita justru minus, maka ada kebutuhan yang harus kita ubah yaitu dengan lebih berhemat.
Berhemat di bagian kebutuhan apa? Silahkan Mom evaluasi, bagian kebutuhan mana yang keuangannya bisa diperkecil.
Akhir tahun identik dengan bonus ya Mom. Bonus tahunan yang sering diharapkan oleh para pegawai. Tapi tidak untuk Mom yang suaminya atau Mom sendiri bukan pekerja yang menerima bonus tahunan.
Ketika kita menerima uang bonus tahunan, gunakan untuk bersedekah dan membayar hutang bila ada. Kalau tidak ada hutang, gunakan untuk memberi lebih pada orang tua kita termasuk mertua karena mertua sudah menjadi orang tua kita ya Mom.
Lainnya, bisa kita gunakan untuk menabung lebih yang mana tabungan tersebut akan kita gunakan dalam waktu dekat tapi membutuhkan banyak anggaran. Misalnya, mengkhitankan anak. Baru setelah itu kita bisa gunakan untuk berbelanja, secukupnya. Secukupnya ya Mom jangan sampai kalap karena lapar mata.
Melakukan manajemen finansial dalam rumah tangga bukan berarti uang dalam rumah tangga kita sudah berlebih atau keadaan keuangan sudah stabil ya Mom. Melakukan manajemen finansial perlu dilakukan oleh siapapun. Apalagi dalam rumah tangga yang kebutuhannya banyak dan hampir semuanya masuk ke dalam prioritas utama.
Ketika kita sudah berusaha melakukan manajemen finansial dalam rumah tangga tapi nyatanya masih minus, jangan berkecil hati ya Mom. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Justru melalui manajemen finansial, kita tidak hanya menuliskan anggaran, tapi juga realita pengeluarannya, jadi kita bisa melihat, mana yang menjadi titik defisit dan kita bisa berusaha memperbaikinya.
Melakukan manajemen finansial dalam rumah tangga juga bukan hal mudah ya Mom. Perlu ketelitian dan utamanya konsisten.
Baik penghasilan bulanan ataupun harian, sama-sama bisa melakukan manajemen finansial rumah tangga. Sama-sama bisa mengatur perencanaan dan menuliskan realita pengeluaran sehari-hari. Sama-sama bisa belajar dan evaluasi.
Satu hal yang jangan pernah terlupa ya Mom, yaitu perbanyak SEDEKAH. Karena tidak semua penghasilan kita milik kita.
Manajemen finansial dalam rumah tangga sebaik apapun, bisa kacau tanpa kita sadari bila kita lalai sedekah. Sedikit demi sedikit, secara perlahan ataupun secara langsung, penghasilan kita bisa hilang begitu saja bila kita lalai dan Allah Subhanahu wata'ala menghendaki mengambil semuanya.
Komentar
Posting Komentar